OPTIMASI PEMBUATAN SERBUK TELUR MELALUI METODE EKSTRAKSI DENGAN DIPENGARUHI KEMATANGAN TELUR

DINA AMELIA FEBRIANTI, - (2023) OPTIMASI PEMBUATAN SERBUK TELUR MELALUI METODE EKSTRAKSI DENGAN DIPENGARUHI KEMATANGAN TELUR. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.

[img] Text
S_PSSF_A191103_Title.pdf

Download (990kB)
[img] Text
S_PSSF_A191103_Chapter1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (51kB)
[img] Text
S_PSSF_A191103_Chapter2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (219kB)
[img] Text
S_PSSF_A191103_Chapter3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (261kB)
[img] Text
S_PSSF_A191103_Chapter4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (237kB)
[img] Text
S_PSSF_A191103_Chapter5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (44kB)
[img] Text
S_PSSF_A191103_Appendix.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (920kB)
Official URL: https://repository.stfi.ac.id/

Abstract

Telur adalah salah satu produk hewani yang dikenal sebagai sumber bahan pangan protein bermutu tinggi. Telur memiliki banyak kelebihan diantaranya, kandungan gizi telur yang tinggi, mudah didapatkan, dan harga relatif murah bila dibandingkan dengan sumber protein lainnya. Namun, disamping itu telur memiliki sifat yang mudah rusak (perishable) sehingga mempengaruhi pada kualitas dan umur simpannya, serta sulit dalam pendistribusian karena memerlukan tempat yang cukup besar dan juga cukup sulit terhadap penggunaan bahan makanan pada anak. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan proses pembuatan asupan makanan tinggi protein untuk memudahkan penggunaan dan pembuatan yang optimal. Serbuk telur dibuat menggunakan metode ekstraksi dengan dipengaruhi kematangan telur sebelum ekstraksi (telur mentah dan telur rebus). Serbuk telur yang telah diproses diukur kandungan gizinya dan perhitungan harga pokok produksi. Berdasarkan kedua metode tersebut diperoleh rata-rata persentase rendemen tertinggi terdapat pada metode 1 yaitu sebesar 21,0796%. Pada hasil analisis proksimat kandungan protein tertinggi sebesar 48,62% (metode 1), lemak 37, 34% (metode 2), karbohidrat 20,62% (metode 1), serat kasar 1,76% (metode 2) dan energi total 542,54 Kkal/100g (metode 2), asam lemak omega-3 262,7 mg/100g dan omega-6 5737 mg/100g (metode 2). Berdasarkan hasil perhitungan harga pokok produksi bahan baku pada metode 2 menunjukkan rata rata nilai HPP terendah sebesar Rp. 19.647. Serbuk telur ini dapat digunakan menjadi asupan makanan protein tinggi. Namun pada metode pembuatan serbuk telur ini masih harus dikembangkan terkait nilai gizi, uji stabilitas produk, serta uji hedonik kepada masyarakat untuk perkembangan produk selanjutnya. --- Eggs are a notable animal product recognized for being a high-quality source of dietary protein. Eggs offer several advantages, including their high nutritional content, easy accessibility, and relative affordability when compared to other protein sources. However, eggs possess a perishable nature, influencing their quality, shelf life, and presenting challenges in distribution due to their susceptibility to damage, space requirements, and difficulties in incorporating them into children's diets. Therefore, this study aims to address these issues through the development of a high-protein food product to enhance usability and optimize production processes. Egg powder is produced using an extraction method that considers egg maturity before extraction (raw and boiled eggs). Processed egg powder is analyzed for nutritional content, and production cost calculations are performed. Results from both methods reveal that the highest average yield percentage is achieved using method 1, reaching 21.0796%. Proximate analysis shows the highest protein content of 48.62% (method 1), fat content of 37.34% (method 2), carbohydrate content of 20.62% (method 1), crude fiber content of 1.76% (method 2), and a total energy of 542.54 Kcal/100g (method 2). Furthermore, omega-3 fatty acids are measured at 262.7 mg/100g, and omega-6 fatty acids at 5737 mg/100g (method 2). Cost calculations for raw material production using method 2 indicate an average lowest value of Rp. 19,647. This egg powder can serve as a high-protein dietary supplement. However, further development of this egg powder production method is necessary, encompassing considerations for nutritional value, product stability testing, and sensory evaluations within the community for future product advancement.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Serbuk telur, Kandungan Gizi, Harga Pokok Produksi Eggs Powder, Nutrition Content, Cost Of Production.
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Program Studi S1 Farmasi
Depositing User: pustakawan - -
Date Deposited: 21 Jun 2024 02:04
Last Modified: 21 Jun 2024 02:04
URI: http://repository.stfi.ac.id/id/eprint/267

Actions (login required)

View Item View Item