PEMISAHAN SENYAWA ANTOSIANIN DARI DAUN JAWER KOTOK (Plectranthus scutellarioides (L.) R. Br.) DENGAN PELARUT METANOL DAN PENAMBAHAN KOPIGMEN ASAM MENGGUNAKAN METODE TIME DEPENDENT EXTRACTION

PUSPA DEWI, - (2023) PEMISAHAN SENYAWA ANTOSIANIN DARI DAUN JAWER KOTOK (Plectranthus scutellarioides (L.) R. Br.) DENGAN PELARUT METANOL DAN PENAMBAHAN KOPIGMEN ASAM MENGGUNAKAN METODE TIME DEPENDENT EXTRACTION. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.

[img] Text
S_PSSF_A191078_Title.pdf

Download (417kB)
[img] Text
S_PSSF_A191078_Chapter1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (129kB)
[img] Text
S_PSSF_A191078_Chapter2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (204kB)
[img] Text
S_PSSF_A191078_Chapter3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (65kB)
[img] Text
S_PSSF_A191078_Chapter4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (469kB)
[img] Text
S_PSSF_A191078_Chapter5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (53kB)
[img] Text
S_PSSF_A191078_Appendix.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
Official URL: https://repository.stfi.ac.id/

Abstract

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 239/Menkes/Per/V/85 membatasi penggunaan pewarna sintesis tertentu dalam produk pangan, obat, dan kosmetika di Indonesia untuk keamanan konsumen. Antosianin dari daun jawer kotok menjadi alternatif zat warna alami. Namun, senyawa ini tidak stabil sehingga memerlukan stabilisator dengan penambahan kopigmen asam. Penelitian ini bertujuan untuk pemisahan senyawa antosianin dengan cara efektif, efisien, dan stabil. Pemisahan dilakukan menggunakan metode time dependent extraction dengan modifikasi pembatasan waktu, yang dilakukan pada 2 varietas daun dengan variasi waktu dan variasi penambahan kopigmen asam, menguji antosianin secara kualitatif dengan pemanasan sampel menggunakan HCl 2M dan penambahan NaOH 2M. Identifikasi senyawa antosianin menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fasa diam silika gel GF 254 dan fasa gerak butanol:asam asetat:air (4:1:2). Analisis kualitatif antosianin dengan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 400-800 nm. Hasil pemisahan didapatkan serbuk ungu setelah dikeringkan menggunakan oven. Rendemen antosianin tertinggi didapatkan dari daun A dengan pelarut metanol HCl selama 20 menit, yaitu 6,32%. Hasil analisis kualitatif menunjukan antosianin hasil pemisahan dari daun A dan daun B menunjukkan perubahan warna merah ke hijau kebiruan dengan penambahan HCl 2M dan NaOH 2M, mengindikasikan adanya senyawa antosianin. Identifikasi senyawa antosianin pada daun A dan B dengan KLT menunjukkan nilai Rf yang identik dengan antosianin ditunjukkan dengan Rf literatur senyawa antosianin. Hasil analisis kualitatif dengan spektrofotometer sinar tampak menunjukkan absorban tertinggi dari antosianin hasil pemisahan pada menit ke-12 menggunakan pelarut metanol HCl, panjang gelombang 528 nm dengan absorbansi 0.4016. Waktu pemisahan 12 menit dengan pelarut metanol HCl merupakan kondisi optimal hasil pemisahan antosianin dari daun jawer kotok menggunakan metode time dependent extraction. --- Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number. 239/Menkes/Per/V/85 restricts the use of certain synthetic dyes in food products, drugs, and cosmetics in Indonesia for consumer safety. Anthocyanins from jawer kotok leaves are an alternative to natural dyes. However, this compound is unstable so it requires stabilizers with the addition of acid copigments. This research aims to separate anthocyanin compounds in an effective, efficient, and stable way. Separation was carried out using the time dependent extraction method with time restriction modifications, which were carried out on 2 leaf varieties with time variations and variations in the addition of acid copigments, qualitative testing of anthocyanins by heating samples using HCl 2M and adding NaOH 2M. Identification of anthocyanin compounds using Thin Layer Chromatography (TLC) with stationary phase silica gel GF 254 and mobile phase butanol: acetic acid:water (4:1:2). Qualitative analysis of anthocyanins by UV-Vis Spectrophotometry at wavelengths of 400-800 nm. The result of the separation is obtained purple powder after drying using the oven. The highest anthocyanin yield was obtained from leaf A with methanol HCl solvent for 20 minutes, which was 6.32%. The results of qualitative analysis showed that the anthocyanins separated from leaf A and leaf B showed a change in red to bluish-green color with the addition of HCl 2M and NaOH 2M, indicating the presence of anthocyanin compounds. Identification of anthocyanin compounds in leaves A and B with KLT shows Rf values identical to anthocyanins indicated by Rf literature anthocyanin compounds. The results of qualitative analysis with a visible light spectrophotometer showed the highest absorption of anthocyanins from separation at minute 12 using methanol HCl solvent, wavelength 528 nm with an absorbance of 0.4016. The separation time of 12 minutes with methanol HCl solvent is the optimal condition for the separation of anthocyanins from jawer kotok leaves using the time dependent extraction method.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Antosianin, Time Dependent Extraction, Jawer Kotok, Metanol, Kopigmen Asam Anthocyanin, Time Dependent Extraction, Jawer Kotok, Methanol, Acid Copigment
Subjects: Q Science > QD Chemistry
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Program Studi S1 Farmasi
Depositing User: pustakawan - -
Date Deposited: 20 Jun 2024 07:39
Last Modified: 20 Jun 2024 07:39
URI: http://repository.stfi.ac.id/id/eprint/256

Actions (login required)

View Item View Item