NURUL HADILAH, - (2020) UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT DAN FRAKSI ETIL ASETAT : METANOL DARI EKSTRAK ETANOL BIJI KABAU (Archidendron bubalinum (Jack) I. C Nielsen) PADA MENCIT SWISS WEBSTER. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.
Text
S_PSSF_A161104_Title.pdf Download (349kB) |
|
Text
S_PSSF_A161104_Chapter1.pdf Restricted to Repository staff only Download (34kB) |
|
Text
S_PSSF_A161104_Chapter2.pdf Restricted to Repository staff only Download (154kB) |
|
Text
S_PSSF_A161104_Chapter3.pdf Restricted to Repository staff only Download (48kB) |
|
Text
S_PSSF_A161104_Chapter4.pdf Download (174kB) |
|
Text
S_PSSF_A161104_Chapter5.pdf Restricted to Repository staff only Download (21kB) |
|
Text
S_PSSF_A161104_Appendix.pdf Restricted to Repository staff only Download (560kB) |
Abstract
Biji Kabau (Achidendron bubalinum (Jack) I.C Nielsen) salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Masyarakat Indonesia khususnya didaerah Sumatra percaya akar dan biji kabau dapat mengobati diabetes. Secara empiris di Jambi biji kabau dimanfaatkan sebagai obat antidiabetes herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antidiabetes fraksi etil asetat (fraksi 1) dan fraksi etil asetat : metanol (fraksi 2). Ekstrak etanol 96% difraksinasi menggunakan etil asetat dan etil asetat : metanol. Mencit dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif (glibenklamid), fraksi 1, dan fraksi 2. Mencit diberi bahan uji kemudian diberi glukosa. Pengujian efektivitas antidiabetes dilakukan dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Nilai Area Under Curve (AUC) diukur sebagai gambaran efek penurunan kadar glukosa darah. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai AUC kelompok fraksi 1 dan fraksi 2 memberikan perbedaan yang nyata (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif, sedangkan dengan glibenklamid tidak memberikan perbedaan yang nyata (p>0,05). Fraksi 1 memiliki nilai AUC yang lebih kecil yaitu sebesar 34631,25 dibandingkan dengan fraksi 2 sebesar 37409,83. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fraksi 1 berpotensi memberikan efek antidiabetes lebih besar dibandingkan fraksi 2. --- Kabau seed (Achidendron bubalinom (Jack) LC Nielsen) is a plant that has antidiabetic properties. Indonesian people, especially in Sumatra, believe the roots and seeds of kabau can treat diabetes. Empirically in Jambi, kabau seeds are used as herbal antidiabetic drugs. This study aimed to examine the antidiabetic effect of ethyl acetate fraction (fraction 1) and ethyl acetate fraction: methanol (fraction 2). The 96% ethanol extract was fractionated using ethyl acetate and ethyl acetate: methanol. Mice were divided into five groups, namely normal control, negative control, positive control (glibenclamide), fraction 1, and fraction 2. Mice were given the test material then given glucose. Antidiabetic effectiveness testing was carried out by using the Oral Glucose Tolerance Test (TTGO). The Area Under Curve (AUC) value is measured as an illustration of the effect of reducing blood glucose levels. The test results showed that the AUC value of fraction 1 and fraction 2 groups gave a significant difference (p<0,05) compared to the negative control, while glibenclamide did not give a significant difference (p>0,05). Fraction 1 has a smaller AUC value that is equal to 3463,25 compared to fraction 2 which is 37409,83. Thus it can be concluded that fraction 1 has the potential to provide a greater antidiabetic effect than fraction 2.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kabau (Achidendron bubalinum (Jack) I.C Nielsen), Antidiabetes, Tes toleransi glukosa, Mencit, AUC. --- Kabau (Achidendron bubalimm (Jack) LC Nielsen), Antidiabetic, Glucose tolerance test , Mice, AUC. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Program Studi S1 Farmasi |
Depositing User: | pustakawan - - |
Date Deposited: | 03 Oct 2024 07:15 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 07:15 |
URI: | http://repository.stfi.ac.id/id/eprint/1339 |
Actions (login required)
View Item |