ADITYA YUSUF, - (2020) UJI AKTIVITAS AFRODISIAK EKSTRAK ETANOL BUAH PISANG RANGGAP (Musa troglodytarum L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.
Text
S_PSSF_A161008_Title.pdf Download (246kB) |
|
Text
S_PSSF_A161008_Chapter1.pdf Restricted to Repository staff only Download (85kB) |
|
Text
S_PSSF_A161008_Chapter2.pdf Restricted to Repository staff only Download (191kB) |
|
Text
S_PSSF_A161008_Chapter3.pdf Restricted to Repository staff only Download (42kB) |
|
Text
S_PSSF_A161008_Chapter4.pdf Restricted to Repository staff only Download (137kB) |
|
Text
S_PSSF_A161008_Chapter5.pdf Restricted to Repository staff only Download (25kB) |
|
Text
S_PSSF_A161008_Appendix.pdf Restricted to Repository staff only Download (384kB) |
Abstract
Disfungsi ereksi dan ejakulasi dini adalah dua keluhan umum dari pasien laki-laki yang mengalami disfungsi seksual. Afrodisiak dapat digambarkan sebagai beberapa zat yang dapat meningkatkan rangsangan seks atau kesenangan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol buah pisang ranggap sebagai afrodisiak terhadap tikus putih jantan dan mengetahui dosis ekstrak buah pisang ranggap yang tepat sehingga beraktivitas sebagai afrodisiak. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan etanol 70%. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok uji yaitu kelompok kontrol negatif (NaCMC), kelompok dosis 200 mg, kelompok dosis 300 mg, kelompok dosis 400 mg dan kelompok kontrol positif (sildenafil). Pengamatan uji afrodisiak dilakukan dengan parameter introduction (pendekatan) dan climbing (tunggangan) selama 7 hari pada masing-masing kelompok uji. Data yang didapat diuji secara statistik dengan uji one-way ANOVA. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dosis 200 mg, 300 mg, dan 400 mg memiliki aktivitas sebagai afrodisiak dikarenakan terjadinya peningkatan aktivitas introduction dan climbing jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Kelompok dosis 400 mg menunjukan aktivitas yang mendekati kontrol positif, sehingga pada buah pisang ranggap yang paling baik sebagai afrodisiak adalah dosis 400 mg. --- Erectile dysfunction and premature ejaculation are two common complaints of male patients experiencing sexual dysfunction. Aphrodisiac can be described as a number of substances that can increase sex stimulation or sexual pleasure. This study aims to determine the effect of extract ethanol fruit banana as an aphrodisiac on male white rats and to determine the correct dosage of extract ethanol fruit banana so that it acts as an aphrodisiac. The extraction process was carried out by extraction with 70% ethanol. Rats were divided into 5 test groups, namely the negative control group (Na-CMC), the 200 mg dose group, the 300 mg dose group, the 400 mg dose group and the positive control group (sildenafil). Aphrodisiac test observations were carried out with the preliminary (approach) and ascent (mounts) parameters for 7 days in each test group. The data obtained were tested statistically with one-way ANOVA test. Based on the results of observations made, it was found that the doses of 200 mg, 300 mg, and 400 mg had activity as an aphrodisiac because there was an increase in introductory and climbing activities when compared to the test control group. The 400 mg dose group showed activity that was close to positive control, so that the best response to banana as an aphrodisiac was a dose of 400 mg.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Afrodisiak, Pisang Ranggap, one-way ANOVA --- Aphrodisiac, Ranggap Banana, one-way ANOVA |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Program Studi S1 Farmasi |
Depositing User: | pustakawan - - |
Date Deposited: | 02 Oct 2024 02:05 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 02:05 |
URI: | http://repository.stfi.ac.id/id/eprint/1263 |
Actions (login required)
View Item |