ANITA DEFRI YANTI, - (2021) TUDI ETNOFARMASI TANAMAN OBAT UNTUK GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN DI DESA LABUHAN MARINGGAI LAMPUNG TIMUR. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.
Text
S_PSSF_A171063_Title.pdf Download (6MB) |
|
Text
S_PSSF_A171063_Chapter1.pdf Restricted to Repository staff only Download (975kB) |
|
Text
S_PSSF_A171063_Chapter2.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
|
Text
S_PSSF_A171063_Chapter3.pdf Restricted to Repository staff only Download (531kB) |
|
Text
S_PSSF_A171063_Chapter4.pdf Restricted to Repository staff only Download (17MB) |
|
Text
S_PSSF_A171063_Chapter5.pdf Restricted to Repository staff only Download (227kB) |
|
Text
S_PSSF_A171063_Appendix.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Studi etnofarmasi merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengeksplorasi pengetahuan lokal daerah tertentu dalam hal pemanfaatan tumbuhan sebagai obat berkhasiat. Salah satu daerah yang masih men ynfaatkan tumbuhan sebagai obat berkhasiat dalam mengatasi gangguan saluran pencernaan adalah Desa Labuhan Maringgai Kecamatan Labuhan maringgai Lampung Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai spesies dan bagian tumbuhan yang digunakan serta cara penggunaan, pemakaian tumbuhan obat oleh desa tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi kepada informan yaitu tabib, perangkat desa dan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, penyakit yang sering dialami oleh masyarakat yaitu cacingan, maag, diare, konstipasi, muntaber, perut kembung dan sariawan. Penyakit tersebut dapat diatasi dengan tumbuhan yang ada di lingkungan masyarakat sebanyak 31 spesies dari 20 famili tumbuhan. Tumbuhan yang banyak dimanfaatkan yaitu dari famili Zingiberaceae (6 spesies), Bagian-bagian tumbuhan yang digunakan antara lain daun, buah, akar, rimpang, umbi, herba, getah, biji dan nira. Daún merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebanyak 15 spesies dan cara pengolahan yang banyak dipilih yaitu dengan cara direbus sebanyak 18 spesies. --- Ethnopharmaceutical studies are an approach used to explore local knowledge of a particular area in terms of the use of plants as efficacious drugs. One area that still uses plants as efficacious drugs in overcoming digestive tract disorders is Labuhan Maringgai Village, Labuhan Maringgai District, East Lampung. This study aims to determine the various species and parts of plants used and how to use and use medicinal plants by the village. The method used in this research is qualitative with a descriptive approach. Data was collected through in-depth interviews and observations with informants, namely healers, village officials and the community. Based on the results of the study, the diseases that are often experienced by the community are intestinal worms, ulcers, diarrhea, constipation, vomiting, flatulence and canker sores. The disease can be overcome by plants that exist in the community as many as 31 species from 20 plant families. Plants that are widely used are from the Zingiberaceae family (6 species). The plant parts used include leaves, fruit, roots, rhizomes, tubers, herbs, sap, seeds and sap. Leaves are the most widely used plant parts as many as 15 species and the most chosen processing method is by boiling as many as 18 species.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Etnofarmasi, Labuhan Maringgai, Sistem Pencernaan, Tanaman Obat --- Ethnopharmacy, Labuhan Maringgai, Digestive System, Medicinal Plants |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Program Studi S1 Farmasi |
Depositing User: | pustakawan - - |
Date Deposited: | 07 Sep 2024 02:07 |
Last Modified: | 07 Sep 2024 02:07 |
URI: | http://repository.stfi.ac.id/id/eprint/1139 |
Actions (login required)
View Item |