ASTRI DINDA MELATI, - (2023) PENAMBATAN MOLEKULER SENYAWA ANDROGRAFOLID DARI TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) SEBAGAI ANTIKANER PARU. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.
Text
S_PSSF_A191051_Title.pdf Download (302kB) |
|
Text
S_PSSF_A191051_Chapter1.pdf Restricted to Repository staff only Download (117kB) |
|
Text
S_PSSF_A191051_Chapter2.pdf Restricted to Repository staff only Download (550kB) |
|
Text
S_PSSF_A191051_Chapter3.pdf Restricted to Repository staff only Download (115kB) |
|
Text
S_PSSF_A191051_Chapter4.pdf Restricted to Repository staff only Download (500kB) |
|
Text
S_PSSF_A191051_Chapter5.pdf Restricted to Repository staff only Download (42kB) |
|
Text
S_PSSF_A191051_Appendix.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Kanker merupakan penyakit atau kelainan pada tubuh akibat sel-sel tubuh tumbuh dan berkembang abnormal. Tanaman sambiloto merupakan tanaman yang telah banyak digunakan sebagai obat tradisional di masyarakat. Andrografolid, komponen utama sambiloto, digunakan dalam pengembangan obat baru untuk terapi kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah senyawa andrografolid dapat berinteraksi dengan reseptor EGFR, PDGFR dan PD-L1 serta menjadi kandidat antikanker paru. Dalam penelitian ini, digunakan metode komputerisasi yang disebut penambatan molekuler. Tujuannya adalah untuk memprediksi bagaimana suatu molekul dapat terhubung dengan senyawa lainnya secara stabil, sehingga membentuk kompleks dengan sifat farmakologis. Metode ini melakukan evaluasi berbagai posisi dan memilih yang paling sesuai. Hasil menunjukkan bahwa andrografolid memiliki energi pengikatan yang lebih positif (-7,49 kkal/mol) dibandingkan dengan ligan bawaan (-9,01 kkal/mol) pada reseptor EGFR serta visualisasi menunjukkan bahwa terdapat interaksi penting, termasuk ikatan hidrogen dan hidrofobik antara andrografolid dengan beberapa residu asam amino pada reseptor EGFR, sehingga andrografolid pada reseptor EGFR lebih berpotensi, EGFR ini memiliki peran penting dalam regulasi pertumbuhan dan proliferasi sel-sel kanker paru melalui jalur sinyal yang diaktifkan oleh faktor pertumbuhan epidermal (EGF). Serta hasil andrografolid terhadap reseptor PDGFR memiliki nilai energi pengikatan yang lebih positif (-7,23 kkal/mol) dan andrografolid terhadap reseptor PD-L1 memiliki nilai pengikatan yang lebih positif (-4,73 kkal/mol). --- Cancer is a disease or anomaly within the body caused by the abnormal growth and development of cells. The "sambiloto" plant has been widely employed in traditional medicine within communities. Andrographolide, the principal constituent of the "sambiloto" plant, is being harnessed in the development of novel medications for cancer therapy. The primary objective of this study is to ascertain whether the andrographolide compound can engage with the EGFR, PDGFR, and PD-L1 receptors, thus potentially qualifying as a candidate for lung cancer treatment. In this investigation, a computational approach termed molecular docking was utilized. The purpose of this method is to predict how a molecule can securely bind with other compounds, forming complexes with pharmacological attributes. This methodology evaluates numerous orientations and selects the most suitable ones. The results indicate that andrographolide exhibits a more favorable binding energy (-7.49 kcal/mol) compared to the native ligand (-9.01 kcal/mol) when interacting with the EGFR receptor. Visualizations underscore critical interactions, encompassing hydrogen bonds and hydrophobic interactions between andrographolide and specific amino acid residues within the EGFR receptor. Thus, andrographolide's potential is particularly pronounced concerning the EGFR receptor. The EGFR plays a pivotal role in regulating the growth and proliferation of lung cancer cells through signal pathways activated by epidermal growth factors (EGF). Moreover, the outcomes reveal that andrographolide binding to the PDGFR receptor demonstrates a more favorable binding energy (-7.23 kcal/mol), while its binding to the PD-L1 receptor also exhibits a more positive binding energy (-4.73 kcal/mol).
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | andrografolid, penambatan molekul, kanker paru, reseptor. andrographolide, molecular docking, receptor. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Program Studi S1 Farmasi |
Depositing User: | pustakawan - - |
Date Deposited: | 20 Jun 2024 01:59 |
Last Modified: | 20 Jun 2024 01:59 |
URI: | http://repository.stfi.ac.id/id/eprint/242 |
Actions (login required)
View Item |