KAJIAN ETNOFARMASI TANAMAN OBATSEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN MASYARAKAT KABUPATEN BENGKULU SELATAN

AHMADI EMIR, - (2023) KAJIAN ETNOFARMASI TANAMAN OBATSEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN MASYARAKAT KABUPATEN BENGKULU SELATAN. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.

[img] Text
S_PSSF_A191002_Title.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_PSSF_A191002_Chapter1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (191kB)
[img] Text
S_PSSF_A191002_Chapter2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (254kB)
[img] Text
S_PSSF_A191002_Chapter3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (225kB)
[img] Text
S_PSSF_A191002_Chapter4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (520kB)
[img] Text
S_PSSF_A191002_Chapter5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (183kB)
[img] Text
S_PSSF_A191002_Appendix.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
Official URL: https://repository.stfi.ac.id/

Abstract

Etnofarmasi merupakan kajian dalam mempelajari penggunaan obat dan cara pengobatan pada masyarakat tertentu. Pemanfaatan tumbuhan obat merupakan salah satu cara penemuan dan pengembangan obat baru. Salah satu daerah yang masih memanfaatkan tumbuhan sebagai obat berkhasiat dalam mengatasi penyakit adalah Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis tanaman dan bagian tanaman yang dimanfaatkan, jenis penyakit yang diobati serta cara pemanfaatan tumbuhan obat di Kabupaten Bengkulu Selatan. Metode penelitain yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Wawancara dilakukan secara mendalam (indepth) menggunakan tipe pertanyaan open-ended. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, data yang diperoleh adalah sebanyak 100 spesies dari 56 famili tanaman digunakan sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan yang banyak dimanfaatkan yaitu dari famili Euphorbiaceae, Fabaceae dan Poaceae (5 spesies). Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan yaitu daun dan akar. Umumnya cara pengolahan yang digunakan yaitu direbus dan direndam. Penyakit yang dominan diobati yaitu demam dan maag. Tumbuhan khas Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu buah Kebiul “Caesalpinia bonduc L.” dimanfaatkan untuk mengatasi sakit pinggul. Cara pengolahan buah kebiul ialah bijinya disangrai dan dihaluskan kemudian diseduh menggunakan air putih. Berdasarkan penelitian ini, kesimpulan yang diperoleh bahwa masyarakat di Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki wawasan yang berharga tentang kekayaan sumber daya alam dan budaya dalam memanfaatkan tumbuhan obat sebagai alternatif pengobatan tradisional. Etnofarmasi memiliki potensi penting dalam mengidentifikasi bahan-bahan alami yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pengembangan obat-obatan modern, serta dalam pelestarian pengetahuan lokal tentang pengobatan tradisional yang berharga. --- Ethnopharmacy is a study of drug use and treatment methods in specific communities. Medicinal plants are a way to discover and develop new medicines. One area where plants are still used as an effective medicine to combat disease is South Bengkulu District in Bengkulu Province. This study aims to determine the different types of plants and parts of plants used, the types of diseases treated, and the use of medicinal plants in the South Bengkulu District. The method used in this study is descriptive research. The Interviews were conducted in detail and with depth using open-ended question types. Based on the results of interviews with informants, 100 species from 56 plant families were used as medicinal plants. Common plants are Euphorbiaceae, Fabaceae, and Poaceae (5 species). The most commonly used parts of medicinal plants are leaves and roots.Generally, the processing method used is boiled and soaked. The predominant diseases are treated with medicinal plants, namely fever and ulcers. One can also find plants typical of South Bengkulu Regency, namely the Kebiul fruit “Caesalpinia bonduc L.” used in the surrounding community to relieve hip pain. Processing bile fruit involves roasting, mashing, and brewing using water. Based on this research, the conclusion is that people in South Bengkulu Regency have valuable insights about the wealth of natural and cultural resources in utilizing medicinal plants as an alternative to traditional medicine. Ethnopharmaceuticals has essential potential in identifying natural ingredients that can serve as raw materials for developing modern medicines and in preserving valuable local knowledge of traditional medicine.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Etnofarmasi, tumbuhan obat, Kabupaten Bengkulu Selatan, buah kebiul. Ethnopharmaceutical, Medicinal Plants, South Bengkulu District, Kebiul Fruit.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Program Studi S1 Farmasi
Depositing User: pustakawan - -
Date Deposited: 07 Jun 2024 08:52
Last Modified: 07 Jun 2024 08:52
URI: http://repository.stfi.ac.id/id/eprint/194

Actions (login required)

View Item View Item