NATASYA MUSTIKA SANJAYA, - (2024) OPTIMASI SUHU PENEMPELAN PRIMER GEN FENGYCIN DAN ITURIN DENGAN METODE PCR PADA BAKTERI Bacillus cereus. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.
Text
S_PSSF_A201083_Title.pdf Download (315kB) |
|
Text
S_PSSF_A201083_Chapter1.pdf Restricted to Repository staff only Download (18kB) |
|
Text
S_PSSF_A201083_Chapter2.pdf Restricted to Repository staff only Download (201kB) |
|
Text
S_PSSF_A201083_Chapter3.pdf Restricted to Repository staff only Download (127kB) |
|
Text
S_PSSF_A201083_Chapter4.pdf Restricted to Repository staff only Download (364kB) |
|
Text
S_PSSF_A201083_Chapter5.pdf Restricted to Repository staff only Download (61kB) |
|
Text
S_PSSF_A201083_Appendix.pdf Restricted to Repository staff only Download (588kB) |
Abstract
Surfaktan sintetis banyak digunakan dalam berbagai industri, tetapi dampaknya terhadap lingkungan menjadi perhatian. Biosurfaktan, seperti yang dihasilkan oleh Bacillus cereus, menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Gen fengycin dan iturin pada Bacillus cereus diketahui terkait dengan produksi biosurfaktan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi suhu penempelan primer untuk amplifikasi gen fengycin dan iturin menggunakan metode PCR. Metode penelitian dilakukan melalui optimasi suhu penempelan dengan lima pasangan primer untuk gen fengycin dan tujuh pasangan primer untuk gen iturin. Proses amplifikasi menggunakan PCR dengan variasi suhu penempelan antara 50-63°C, kemudian hasil visualisasi dilakukan dengan elektroforesis gel agarosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gen fengycin tidak berhasil diamplifikasi pada semua suhu penempelan yang diuji. Sementara itu, gen iturin berhasil diamplifikasi pada suhu penempelan 50°C untuk primer SrfA3 dan SrfB4, serta 49°C untuk primer SrfB1, dengan ukuran pita 0,06 kb. Suhu penempelan optimal untuk amplifikasi gen iturin adalah 49-50°C, sedangkan optimasi lebih lanjut diperlukan untuk amplifikasi gen fengycin. ---- Synthetic surfactants are widely used in various industries, but their impact on the environment is a concern. Biosurfactants, such as those produced by Bacillus cereus, are a more environmentally friendly alternative. fengycin and iturin genes in Bacillus cereus are known to be associated with biosurfactant production. This study aims to optimize the primer attachment temperature for the amplification of fengycin and iturin genes using PCR method. The research method was carried out through optimization of attachment temperature with five primer pairs for the fengycin gene and seven primer pairs for the iturin gene. The amplification process used PCR with variations in attachment temperature between 50-63°C, then the visualization results were carried out by agarose gel electrophoresis. The results showed that the fengycin gene was not successfully amplified at all tested attachment temperatures. Meanwhile, the iturin gene was successfully amplified at 50°C for SrfA3 and SrfB4 primers, and 49°C for SrfB1 primers, with a band size of 0,06 kb. The optimal attachment temperature for Iturin gene amplification is 49- 50°C, while further optimization is needed for fengycin gene amplification.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | PCR, suhu penempelan, Bacillus cereus, gen fengycin, gen iturin. ---- PCR, annealing temperature, Bacillus cereus, Fengycin gene, Iturin gene. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Program Studi S1 Farmasi |
Depositing User: | pustakawan - - |
Date Deposited: | 13 Nov 2024 07:23 |
Last Modified: | 13 Nov 2024 07:23 |
URI: | http://repository.stfi.ac.id/id/eprint/1482 |
Actions (login required)
View Item |