SULISTIA SURYAMAN, - (2020) MODIFIKASI ALAT RESTRAINER TIKUS (Rattus norvegicus) SEBAGAI ALAT UJI IN VIVO PENDETEKSI BATUK BERBASIS ARDUINO UNO. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.
Text
S_PSSF_A161047_Title.pdf Download (1MB) |
|
Text
S_PSSF_A161047_Chapter1.pdf Restricted to Repository staff only Download (199kB) |
|
Text
S_PSSF_A161047_Chapter2.pdf Restricted to Repository staff only Download (456kB) |
|
Text
S_PSSF_A161047_Chapter3.pdf Restricted to Repository staff only Download (259kB) |
|
Text
S_PSSF_A161047_Chapter4.pdf Restricted to Repository staff only Download (485kB) |
|
Text
S_PSSF_A161047_Chapter5.pdf Restricted to Repository staff only Download (190kB) |
|
Text
S_PSSF_A161047_Appendix.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Batuk sebagai salah satu gejala penyakit yang selama ini belum dapat diidentifikasi secara kuantitatif sehingga mempersulit dalam pengembangan obat batuk. Oleh sebab itu perlu dibuat alat yang dapat mendeteksi batuk secara kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan merakit serta memvalidasi prototipe Exipul Restrainer Detector basis arduino uno untuk mengidentifikasi batuk pada hewan uji tikus putih (Rattus norvegicus). Prototipe Exipul Restrainer Detector dirancang dengan bentuk kubus dari bahan akrilik yang dilengkapi arduino uno sebagai pengolah gelombang suara menjadi data frekuensi yang berasal dari kit sensor suara. Validasi alat dilakukan dengan menginduksi tikus putih jantan menggunakan larutan 20 mg capsaicin secara inhalasi dengan variasi volume U1 0,5 mL, U2 1 mL, U3 1,5 mL U4 2 mL, dan tanpa induktor. Induktor diberikan 1 kali sehari selama 14 hari dan pada hari ke 15 suara hewan uji direkam. Exipul Restrainer Detector menunjukkan frekuensi kelompok normal 0,566±0,466; U1 1,167±0,7719; U2 1,532±1,127; U3 1,398±1,465; U4 2,751±2,159. Hal ini menunjukkan bahwa alat dapat membaca diduga frekuensi batuk sesuai dengan pemberian volume pemberian induktor. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Exipul Restrainer Detector dapat mendeteksi frekuensi batuk dengan baik sebagai data kuantitatif. ---- Coughing as a symptom of a disease that has not been quantitatively identified has made it difficult to develop cough medicine. Therefore it is necessary to make a tool that can detect cough quantitatively. This study aims to design, assemble and validate the prototype of the arduino uno base Exipul Restrainer Detector to identify coughs in white rat (Rattus norvegicus) test animals. The Exipul Restrainer Detector prototype is designed with a cube shape made of acrylic material equipped with an Arduino uno as a sound wave processor into frequency data derived from the sound sensor kit. The validation of the instrument was carried out by inducing male white rats using a 20 mg capsaicin solution by inhalation with a volume variation of U1 0.5 mL, U2 1 mL, U3 1.5 mL U4 2 mL, and without an inductor. The inductor was given once a day for 14 days and on the 15th day the sound of the test animals was recorded. Exipul Restrainer Detector shows normal group frequency of 0.566 ± 0.466; U1 1.167 ± 0.7719; U2 1,532 ± 1,127; U3 1.398 ± 1.465; U4 2.751 ± 2.159. This indicates that the tool can read the suspected cough frequency according to the volume of the inductor. From this research it can be concluded that the Exipul Restrainer Detector can detect cough frequency well as quantitative data.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | rduino uno, kit sensor, batuk, capsaicin, tikus putih (Rattus norvegicus) ---- Arduino Uno, sensor kit, cough, capsaicin, white mouse (Rattus norvegicus) |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Program Studi S1 Farmasi |
Depositing User: | pustakawan - - |
Date Deposited: | 02 Oct 2024 03:05 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 03:05 |
URI: | http://repository.stfi.ac.id/id/eprint/1367 |
Actions (login required)
View Item |