KAJIAN PUSTAKA: POTENSI ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA DARI KULTUR KALUS TANAMAN KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ramat)

R. MEGA SUCIANI AGUSTIN, - (2022) KAJIAN PUSTAKA: POTENSI ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA DARI KULTUR KALUS TANAMAN KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ramat). Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.

[img] Text
S_PSSF_A1822011_Title.pdf

Download (414kB)
[img] Text
S_PSSF_A182022_Chapter1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (107kB)
[img] Text
S_PSSF_A182022_Chapter2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (57kB)
[img] Text
S_PSSF_A182022_Chapter3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (144kB)
[img] Text
S_PSSF_A182022_Chapter4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (123kB)
[img] Text
S_PSSF_A182022_Chapter5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4kB)
[img] Text
S_PSSF_A1822011_Appendix.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (68kB)
Official URL: https://repository.stfi.ac.id/

Abstract

Chrysanthemum morifolium Ramat atau lebih dikenal dengan krisan merupakan tanaman hias yang memiliki banyak manfaat sebagai bahan baku obat. Budidaya menggunakan kultur kalus terbukti mampu mengakumulasi metabolit sekunder dengan jumlah yang lebih tinggi dalam waktu yang singkat. Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan metabolit sekunder dari kultur kalus tanaman krisan dan potensinya sebagai antioksidan dan antimikroba. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan mengkaji berbagai pustaka terkait. Kalus krisan yang digunakan pada kajian pustaka ini adalah kalus yang berasal dari eksplan daun dengan penambahan zat pengatur tumbuh 2,4-D baik secara tunggal maupun yang dikombinasikan dengan air kelapa. Berdasarkan pengkajian, identifikasi metabolit sekunder dari kultur kalus tanaman krisan menunjukkan adanya kandungan flavonoid, prekursor alkaloid dan fenolik dengan jumlah yang lebih tinggi dibandingkan tanaman utuh. Konsentrasi senyawa flavonoid terbesar adalah 0,980 mg/g dengan penambahan zat pengatur tumbuh 2,4-D secara tunggal dan 1,873 mg/g dengan penambahan kombinasi 2,4-D dan air kelapa. Tanaman krisan dengan kandungan metabolit yang sama memiliki aktivitas antimikroba dengan nilai zona hambat terbesar yaitu pada Escherichia coli yaitu 74,4 mm dan antioksidan dengan nilai IC50 terbaik yaitu 22,00 g/mL. Karena adanya kesamaan metabolit sekunder maka kultur kalus tanaman krisan berpotensi memiliki aktivitas antimikroba dan antioksidan. --- Chrysanthemum morifoilum Ramat or better known as chrysanthemum is an ornamental plant that has many benefits as medicinal raw materials. Cultivation using callus culture is proven to be able to accumulate higher amount of secondary metabolites in a short time. This study aims to determine the content of secondary metabolites from callus culture of chrysanthemum plants and their potential as antioxidants and antimicrobials. The research method was was carried out qualitatively by reviewing various related literatures. The callus of chrysanthemum used in this literature review is callus derived from leaf explants with the addition of a growth regulator 2,4-D either alone or in combination with coconut water. Based on the study the identification of secondary metabolites from callus culture of chrysathemum plants, showed higher amount of flavonoids, alkaloid precursors and phenolics than whole plants. The largest concentration of flavonoid compounds was 0.980 mg/g with the addition of a growth regulator 2,4-D alone and 1.873 mg/g with the addition of combination of 2,4-D and coconut water. Chrysanthemum plants with the same metabolite content have antimicrobial activity with the largest inhibition zone value, namely Escherichia coli which is 74,4 mm and antioxidants with the best IC50 value which is 22,00 g/mL. Due to the similarity of secondary metabolites, callus culture of chrysanthemum plants has the potential to have antimicrobial and antioxidant activity.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Chrysanthemum morifolium Ramat, kultur kalus, antioksidan, antimikroba. --- Chrysanthemum morifolium Ramat, callus culture, antioxidant, antimicrobial.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Program Studi S1 Farmasi
Depositing User: pustakawan - -
Date Deposited: 14 Sep 2024 13:43
Last Modified: 14 Sep 2024 13:43
URI: http://repository.stfi.ac.id/id/eprint/1209

Actions (login required)

View Item View Item