THESA MONICA, - (2024) UJI TOKSISITAS AKUT ORAL SENYAWA BRAZILIN PADA TIKUS WISTAR BETINA DENGAN METODE OECD 425 UP AND DOWN PROCEDURE. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.
Text
S_PSSF_A223004_ Title.pdf Download (455kB) |
|
Text
S_PSSF_A223004_Chapter1.pdf Restricted to Repository staff only Download (84kB) |
|
Text
S_PSSF_A223004_Chapter2.pdf Restricted to Repository staff only Download (341kB) |
|
Text
S_PSSF_A223004_Chapter3.pdf Restricted to Repository staff only Download (108kB) |
|
Text
S_PSSF_A223004_Chapter4.pdf Restricted to Repository staff only Download (874kB) |
|
Text
S_PSSF_A223004_Chapter5.pdf Restricted to Repository staff only Download (7kB) |
|
Text
S_PSSF_A223004_Appendix.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Brazilin merupakan senyawa utama yang terkandung dalam kayu secang (Caesalpinia sappan L.) yang memiliki aktivitas farmakologi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah senyawa brazilin menunjukkan efek toksik pada hewan uji dan mengetahui berapa nilai letal dose 50 serta untuk mengetahui apakah ada dampak/ gejala toksisitas dari hewan uji setelah diberikan senyawa brazilin terhadap tikus Wistar betina. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah OECD 425 Up and Down Procedure untuk menentukan LD₅₀ dan efek toksik akut. Dosis yang digunakan adalah 2000 mg/kgBB yang diberikan secara oral. Pengamatan dilakukan terhadap tikus uji selama periode waktu yang ditentukan dengan pemantauan gejala klinis, berat badan, dan tingkat mortalitas, serta pengamatan yang terjadi pada organ lambung, hati, ginjal dan limpa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan software AOT425StatPgm (Acute Oral Toxicity Guideline 425 Statistical Programme). Hasil pemeriksaan pada histopatologi organ menunjukkan adanya erosi mukosa pada lambung, degenerasi hidrofik pada hati yang terfokus hanya satu tempat, tetapi tidak menyeluruh. Berdasarkan nilai LD₅₀ pada dosis 2000 mg/kgbb termasuk kategori tidak toksik, namun demikian harus tetap mempertimbangkan gejala organ hewan uji. Studi lanjut diperlukan untuk lebih memahami mekanisme dan dampak toksisitas senyawa brazilin pada organisme lain serta untuk mengevaluasi risiko penggunaannya pada manusia. ------ Brazilin, the main compound found in sappanwood (Caesalpinia sappan L.), has antioxidant pharmacological properties. This study aimed to evaluate the potential toxic effects of brazilin on female Wistar rats and determine the lethal dose 50 (LD₅₀), along with identifying any toxic symptoms post-administration. The OECD 425 Up and Down Procedure was used to assess the LD₅₀ and acute toxicity effects. The rats received an oral dose of 2000 mg/kg bw and were monitored for clinical symptoms, changes in body weight, mortality rate, and alterations in the stomach, liver, kidneys, and spleen over a specified period. Data analysis was carried out using AOT425StatPgm software (Acute Oral Toxicity Guideline 425 Statistical Programme). The results indicated that brazilin did not exhibit acute toxicity in female Wistar rats. Nonetheless, histopathological analysis showed mucosal erosion in the stomach and localized hydrophobic degeneration in the liver, though there was no widespread damage. Based on the LD₅₀ value at the 2000 mg/kg bw dose, brazilin is considered nontoxic, but attention should be given to abnormal symptoms in the stomach, liver, kidneys, and spleen. Further studies are needed to better understand brazilin's toxicity mechanisms and effects on other organisms and to evaluate its risk for human use.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | brazilin, dosis, letal dose 50, OECD-425, toksisitas. ---- brazilin, dose, lethal dose 50, OECD-425, toxicity |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Program Studi S1 Farmasi |
Depositing User: | pustakawan - - |
Date Deposited: | 28 Aug 2024 02:38 |
Last Modified: | 28 Aug 2024 02:38 |
URI: | http://repository.stfi.ac.id/id/eprint/1082 |
Actions (login required)
View Item |